Langsung ke konten utama

PMS ( Kebiasaan Wanita di Tiap Bulannya)


‎​السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ




Engga karuan, enggak mood, sensitive, pemalas, dll...itu yang biasanya dialami perempuan dialami perempuan pada tiap bulannya. Bagi kaum adam hal ini memang aneh, tapi bagaimana lagi.. kadang aku juga aneh ngerasanya, gada masalah apa-apa tapi kok jadi mellow, sensitive. Ada-ada aja masalah yang dateng, padahal kalo di hari biasa, hal-hal tersebut ‘ga jadi masalah. Jujur, aku sendiri masih ga tau gimana ngadepin diri sendiri kalo lagi PMS gitu. Pengennya kemana-mana sendiri, tapi butuh temen cerita, nafsu makan menggebu.
Kondisi seperti itu ‘ga boleh kita manja terus-terusan, kita harus lawan diri sendiri, yaaa paling engga jangan keterlaluan lah gejala-gejala PMSnya (kecuali kalo urusan sakit perut, soal yang 1 ini ga bisa diganggu gugat). kalo keadaan kita jadi lebih baik dengan curhat dengan orang yang terpercaya, cara ini bisa menjadi salah satu pengurang PMS, biasanya si kalo lagi keadaan kaya gini, saya lebih suka meluapkan unek-unek saya, dan ‘ga butuh penyelesaian (aneh banget yaaa).
Teruss...biar kita ga banyak menyakiti perasaan orang lain, sebaiknya kita ngasi tau ke orang-orang di sekitar kita kalo lagi PMS, hehehe... Takutnya  ada pihak yang ga tau dan jadi tersinggung dnegan sikap kita yang aneh. Pada intinya, “you think is what you will become” always keep your mind to positive thinking, insyaallah rasa sensitive, pemalas, dkk akan sedikit berkurang.. 
*jangan mau disetir oleh mood jelek kita ya girls*
*silahkan berbagi pengalaman kalian disini* 


Sedikit tentang PMS:
Premenstruasi Sindroma (Kelainan Disforik Premenstruasi) merupakan suatu keadaan dimana sejumlah gejala terjadi secara rutin dan berhubungan dengan siklus menstruasi; gejala biasanya timbul 7-10 hari sebelum menstruasi dan menghilang ketika menstruasi dimulai.
Sindroma premenstruasi mungkin berhubungan dengan naik-turunnya kadar  estrogen dan progesteron yang terjadi selama siklus menstruasi. 
Estrogen menyebabkan penahanan cairan, yang kemungkinan menyebabkan bertambahnya berat badan, pembengkakan jaringan, nyeri payudara dan perut kembung.
Penyebab yang pasti dari sindroma premenstruasi tidak diketahui; tetapi mungkin berhubungan dengan faktor-faktor sosial, budaya, biologi dan psikis.
Sindroma premenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita pada usia subur. Lebih sering ditemukan pada wanita berusia 20-40 th.
Tipe PMS bermacam-macam. Dr. Guy E. Abraham, ahli kandungan dan kebidanan dari Fakultas Kedokteran UCLA, AS, membagi PMS menurut gejalanya yakni PMS tipe A, H, C, dan D. Delapan puluh persen gangguan PMS termasuk tipe A. Penderita tipe H sekitar 60%, PMS C 40%, dan PMS D 20%. Kadang-kadang seorang wanita mengalami gejala gabungan, misalnya tipe A dan D secara bersamaan. Wanita yang menderita epilepsi mungkin akan lebih sering mengalami kejang. Wanita yang menderita penyakit jaringan ikat (misalnya lupus atau artritis rematoid) bisa mengalami kekambuhan.
Tipe PMS bermacam-macam. Dr. Guy E. Abraham, ahli kandungan dan kebidanan dari Fakultas Kedokteran UCLA, AS, membagi PMS menurut gejalanya yakni PMS tipe A, H, C, dan D. Delapan puluh persen gangguan PMS termasuk tipe A. Penderita tipe H sekitar 60%, PMS C 40%, dan PMS D 20%. Kadang-kadang seorang wanita mengalami gejala gabungan, misalnya tipe A dan D secara bersamaan.
Setiap tipe memiliki gejalanya sendiri. PMS tipe A (anxiety)  ditandai dengan gejala seperti rasa cemas, sensitif, saraf tegang, perasaan labil. Bahkan beberapa wanita mengalami depresi ringan sampai sedang saat sebelum mendapat haid. Gejala ini timbul akibat ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron: hormon estrogen terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon progesteron. Pemberian hormon progesteron kadang dilakukan untuk mengurangi gejala, tetapi beberapa peneliti mengatakan, pada penderita PMS bisa jadi kekurangan vitamin B6 dan magnesium. Penderita PMS A sebaiknya banyak mengkonsumsi makanan berserat dan mengurangi atau membatasi minum kopi.
PMS tipe H (hyperhydration)memiliki gejala edema(pembengkakan), perut kembung, nyeri pada buah dada, pembengkakan tangan dan kaki, peningkatan berat badan sebelum haid. Gejala tipe ini dapat juga dirasakan bersamaan dengan tipe PMS lain. Pembengkakan itu terjadi akibat berkumpulnya air pada jaringan di luar sel (ekstrasel) karena tingginya asupan garam atau gula pada diet penderita. Pemberian obat diuretika untuk mengurangi retensi (penimbunan) air dan natrium pada tubuh hanya mengurangi gejala yang ada. Untuk mencegah terjadinya gejala ini penderita dianjurkan mengurangi asupan garam dan gula pada diet makanan serta membatasi minum sehari-hari.
PMS tipe C (craving) ditandai dengan rasa lapar ingin mengkonsumsi makanan yang manis-manis (biasanya coklat) dan karbohidrat sederhana (biasanya gula). Pada umumnya sekitar 20 menit setelah menyantap gula dalam jumlah banyak, timbul gejala hipoglikemia seperti kelelahan, jantung berdebar, pusing kepala yang terkadang sampai pingsan. Hipoglikemia timbul karena pengeluaran hormon insulin dalam tubuh meningkat. Rasa ingin menyantap makanan manis dapat disebabkan oleh stres, tinggi garam dalam diet makanan, tidak terpenuhinya asam lemak esensial (omega 6), atau kurangnya magnesium.
PMS tipe D (depression) ditandai dengan gejala rasa depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit dalam mengucapkan kata-kata (verbalisasi), bahkan kadang-kadang muncul rasa ingin bunuh diri atau mencoba bunuh diri. Biasanya PMS tipe D berlangsung bersamaan dengan PMS tipe A, hanya sekitar 3% dari selururh tipe PMS benar-benar murni tipe D.
PMS tipe D murni disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen, di mana hormon progesteron dalam siklus haid terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon estrogennya. Kombinasi PMS tipe D dan tipe A dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu stres, kekurangan asam amino tyrosine, penyerapan dan penyimpanan timbal di tubuh, atau kekurangan magnesium dan vitamin B (terutama B6). Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung vitamin B6 dan magnesium dapat membantu mengatasi gangguan PMS tipe D yang terjadi.
Banyak gejala-gejala fisik yang ditemukan, seperti perubahan fisik : sakit punggung, perut kembung, perut kembung, payudara terasa nyeri, perubahan nafsu makan, sembelit, pusing, susah tidur, mual dan muntah, kelelahan yang luar biasa, kelainan kulit (jerawat dan neurodermatitis), penambahan berat badan. Perubahan juga terjadi pada psikis seperti mudah marah, cemas, depresi, mudah tersinggung, gelisah, moody, sulit konsentrasi, pelupa, kalut, dll.

Sumber : 
http://shelterwie.multiply.com/
http://koki2cantik.multiply.com/journal/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INGATLAH HARI INI

السلام عليكم و رحمة الله و بركاته  Kawan dengarlah Yang akan aku katakan Tentang dirimu Setelah selama ini Ternyata kepalamu Akan selalu botak Eh, Kamu kaya gorila Cobalah kamu ngaca Itu bibir balapan Dari pada gigi lu Kayak kelinci Yang ini udah gendut Suka marah-marah Kau cacing kepanasan Tapi ku tak perduli Kau selalu di hati

Last But Not Least...

‎​السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Yahhhh...ga berasa Ayud udah cerita panjang lebar. Buat yang pengen tanya-tanya silahkan tinggalkan komen aja, insyaALLah Ayud balas secepatnya. Maaf yaa kalo ada kata-kata Ayud yang menyinggung kalian dan maaf kalo informasinya ga lengkap. atau ada informasi yang salah Gambar-gambarnya juga ga lengkap, maaf yaaa... Most important, Pare, feel like a home for me...Buat temen-temen yang lagi gd kegiatan, boleh dicoba kok petualangannya di Pare, petualangan penuh ilmu dan pengalaman yang seru-seru..insyaallah, kalian bakal nambah ilmu, nambah pengalaman, yang jelassss nambah banyak banget temen dari berbagai wilayah di Indonesia, bahkan di luar negeri....

titik dua kurung kurawal

Allah, Allah, Allah... Purbalingga, 14 Desember 2017 _nyoet'z