Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

i love you and i will always do (3)

B : “Jaket ketinggalan, bapak titipkan satpam.” A : “Jaket apa pak?oh Jas hujan?” B : “Iya.” A : “Makasih Pak...” *posisinya aku lagi keluar kantor Percakapan via WA yang singkat padat jelas, tapi sangat menyentuhhhhh :’( *Walopun udah kerja, mungkin buat bapak aku tetep anak perempuan kecil beliau* Tadi pagi keingetan si jas hujannya belum ada di motor, tapi udahlah, males ambilnya.. Siang-siang di WA bapak ky gitu, jazakallah khayr bapak #bighug Maafkan anakmu yang masih suka sibuk sendiri, bapaknya tidur malem karena nungguin anaknya yang hampir tiap hari pulang malem. Kalopun dirumah, anaknya lebih banyak baca buku, nonton film ato motong-motong kain di lantai atas. Bapak, ibu, ayud, serumah tapi jarang quality time :’( Purbalingga, 21 SWEETember 2016 _nyoet'z

I love you and I will always do (2)

Dimanapun kalian berada Ku kirimkakn terima kasih Untuk warna dalam hidupku Dan banyak kenangan indah Kau melukis aku Kita tak perah tahu Berapa lama kita diberi waktu Jika aku pergi lebih dulu Jangan lupakan aku Ini lagu untukmu Ungkapan terima kasihku Lambang monokrom hitam putih Aku coba ingat warna demi warna di hidupku Tak akan ku mengenal cinta Bila bukan karna hati baikmu -Monokrom, Tulus- I love you Bapak, Ibu and I will always do... Purbalingga, 16 September 2016 _nyoet'z

I love you and I will always do (1)

Ayud : “Pak, lampu di kamar atas diganti ya, burem kalo buat motong kain” Bapak : “Udah gede wattnya itu, dinyalain aja lampu yang satunya lagi” Ayud : “........” *sambil nggondok Jadi ceritanya, “jatah” kamarnya mamas yang biasa jadi ruang kerjanya bapak/kamar tamu, sekarang alih fungsi jadi “ruang kerja”nya Gendis. Tiap sore sampe malem tempat kerjaku pindah disitu, motong kain, rekap orderan, edit foto, dll. Penerangannya ada 2 sebenernya, yang general lighting masih kurang terang (menurut saya yang sudah harus disambung pake kacamata), paling terang itu local lighting, ditaruh di atas meja kerja. Jadilah semua lampu dinyalain kalo lagi motong kain malem-malem, tapi masih aja berasa remang-remang buat saya... Selang beberapa hari, Bapak : “Gimana lampunya?udah terang kan?” Ayud :  angguk-angguk *speechless* Ternyata lampunya udah diganti sama bapak :’) “cuma” ganti lampu aja si, tapiiiiii......... Ahhh bapak, so sweet banget... Selalu kaya gitu, ta

Gajah vs Giraffe

tingkat kemiripan ini, 85%  >.<

SWEETember

Semoga kamu tau kenapa aku lebih suka menenggelamkan apa yang aku rasa, kemudian aku layangkan setinggi-tingginya lewat doa. Hingga tak seorang pun tau apa yang aku rasa, selain Sang Pemberi Rasa. Menyulitkan memang harus menahan apa yang sangat ingin kita keluarkan. Sakit memang harus membungkam apa yang seharusnya disampaikan. Tapi mau bagaimana lagi, sungguh aku sangat takut jadi ceroboh. Dengan mudah mengungkapkan apa yang aku rasa, kemudian kamu, dia, dan mereka mengetahuinya. Sedangkan untuk mengganti siang dan malam, mematikan dan menghidupkan seisi dunia, memisahkan dan mempertemukan siapa saja Allah sangat mudah melakukannya, apalagi sekedar mengubah rasa yang Dia titipkan. Khawatir hari ini aku berbunga melihatmu, namun esok aku sudah tak ingin mendengar namamu. @ayumdaigo 15 Sweetember 2016 _nyoet'z

USAHAKAN!!!

sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain  (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah) dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al Baqarah : 195) Purbalingga, 24 Agustus 2016 _nyoet'z

akhirnya datang juga...

Segala sesuatu yang memang ditakdirkan bersama, suatu saat pasti akan dipersatukan, entah seberapa lama penantiannya, bagaimana dan seperti apa prosesnya... Setelah 4 tahun... Akhirnya... Pertanyaan-pertanyaan yang masih belum bertemu dengan jawaban, satu persatu akhirnya bertemu... Terima kasih Allah... Terima kasih, kalian berdua :) Purbalingga, 24 Agustus 2016 _nyoet'z

(ber)proses

Ada istilah preman insyaf. Tapi ga cuma preman kan yang boleh insyaf? Hari ini, 15 Juli 2016 salah seorang sahabat sy mengulang hr lahirnya yang ke-27. Dulu, saya dikenal sebagai orang yang paling ingat hari ulang tahun, senang memberikan surprise, pokoknya mengistimewakan hari lahir, astaghfirullah, sekarang saya malu sekali melihat tingkah saya yang dulu. Saat itu, ada salah seorang suami dari sahabat yang tidak menganut paham “merayakan ulangtahun”, dan saat itu pula pikiran saya masih picik. “ah ini kan cuma ulangtahun, memberi ucapan, mendoakan, membuat orang lain bahagia apa salahnya.” Pada suatu hari di bulan ke-11, tiba-tiba ada perasaan aneh saat membaca postingan tentang pandangan ulang tahun dalam Islam, rasa bersalah yang amat sangat besar. Seperti dituntun Allah, sebelumnya saya tahu hukum ulang tahun dalam Islam dan masih acuh, tapi kali ini berbeda. Saya mulai mencari referensi lain, salah satunya video dr ust. Khalid Basalamah.. https://www.youtube.co

when 24hours isn't enough

Bila Mana 24 Jam terasa kurang Dan Jikalau hidupmu tampak susah untuk dijalani . manakala 24 jam sehari terasa masih kurang ... ingatlah akan toples mayones dan dua cangkir kopi.  Seorang professor berdiri di depan kelas filsafat dan mempunyai beberapa barang di depan mejanya.  Saat kelas dimulai, tanpa mengucapkan sepatah kata, dia mengambil sebuah toples kosong mayones yang besar dan mulai mengisi dengan bola-bola golf.  Kemudian dia berkata pada para muridnya, apakah toples itu sudah penuh. Mereka menyetujuinya.  Kemudian dia mengambil sekotak batu koral dan menuangkannya ke dalam toples. Dia mengguncang dengan ringan. Batu-batu koral masuk, mengisi tempat yang kosong di antara bola-bola golf.  Kemudian dia bertanya pada para muridnya, apakah toples itu sudah penuh. Mereka setuju bahwa toples itu sudah penuh.  Selanjutnya profesor mengambil sekotak pasir dan menebarkan ke dalam toples ... Tentu saja pasir itu menutup segala sesuatunya. Profesor sekali lagi ber

Haii...

Hai kamu (calon suamiku)... Perempuanmu ini melakukan beberapa kekhilaf kemarin... Maaf... Maaf aku pergi ke suatu acara bersama pria yang membuat hidupku gelisah... Dalihnya si pergi beramai-ramai, tapi aku tetap merasa bersalah padamu... Maaf (lagi, lagi) aku pergi dengan pria, tidak membuatku gelisah, tapi saat bercerita dengannya aku merasa menjadi diri sendiri dan semua cerita mengalir begitu saja... Dalihnya si karena tidak ada perasaan istimewa, sebatas sahabat saja, tapi aku tetap merasa bersalah padamu... Dan setelah itu, aku merasa imanku semakin tidak oke... Walaupun tidak ada keistimewaan saat pertemuan-pertemuan itu, tapi aku menjadi tersadar, aku seperti wanita kebanyakan, yang mudah luluh saat diberi kebaikan... Hai kamu (calon suamiku)... Dimana kamu? Segeralah datang... Aku sangat membutuhkan perlindungan dan bimbingan dari imamku... Sebisa mungkin aku menjaga hati, memberikan hati hanya untuk yang berhak... Sebisa mungkin aku menghin

yakin kan?

Kemarin, iman lagi di keadaan yang engga oke... Butuh banget amunisi untuk charger iman... dan pagi ini, melalui postingan di telegram, Allah menjawab semua pertanyaan-pertanyaanku kemarin... Setelah baca ini masih ragu sama Allah??? istighfar nyut!!! Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah... "Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban " (Q.S.55:55) -------------------------------------------------------------------- Letih dengan kesulitan dan masalah?  Rasulullah menjelang wafatnya berbisik lirih kepada ananda tercinta Fatimah rodliyallahu anha, ia menyampaikan  لا كَرْبَ عَلَى أَبِيكِ بَعْدَ الْيَوْمِ " " Tak ada kesulitan serta kepedihan untuk ayahmu setelah hari ini ' ( H.R bukhory no 4193)  Dialog singkat Rasulullah kepada Fatimah menegaskan bahwa lika liku kehidupan Rasulullah penuh dengan ujian yang berbalut kesulitan dalam mengarungi kehidupan. Dan dunia pun berputar di porosnya untuk pula menggelar segala macam ujian hidup, kar
Teman hidup sekaligus  partner belajar untuk menjadi makhluk-Nya yang semain baik Yang selalu mengajak pergi ke kajian Yang membimbing disaat kehilangan arah Yang berpegang teguh pada Rosul Yang  semakin mendekatkanku kepada-Nya Yang dengan tekunnya mengajarkanku ilmu agama Itulah definisi imam (menurutku) Terlalu tinggikah kemauanku? Jelas tidak!!! Untuk urusan agama, aku harus memasang target setinggi-tingginya Pasangan adalah cerminan diri Aku ingin pasangan yang tinggi, harus tinggi pulalah aku Jadi saat ini, agar kita segera dipertemukan,  aku harus terus memperbaiki diri agar bisa mencapai posisimu saat ini...

Loading...

Sami'na Wa Atho'na (we hear and we obey - Al Baqarah 285) Bukan sedang menggurui, bukan sok alim atau sebagainya... Lebih tepatnya berbagi cerita, berbagi pengalaman, barangkali ada kesamaan atau mungkin bisa menjadi inspirasi (alhamdullillah banget kalo ini mah :’) ) Aku masih jauhhhhhhhhhhhhhhh banget dari kata “wanita sholehah”. Awal berjilbab juga karena nazar. Alhamdulillah perlahan-lahan niat sudah dirubah. Aku pikir setelah berjilbab ya udah stop selesai metamorfosisku. Dulu kalo liat akhwat pake jilbab besar, di pikiranku "dia jilbabnya besar, saya harus menghormati" ga kepikiran sama sekali untuk mencoba berpenampilan seperti itu. dari akhir 2012 alhamdulillah sudah mempensiunkan celana jeans, ini juga karena seseorang ga suka liat aku pake celana ketat *thank you so much, you* tapi kerudung masih disampirin ke pundak :( Setelah lulus kuliah, entah kapan tepatnya, mulai ada rasa risih saat berkerudung tidak menutup dada. Alh

on my period...

sebulan sekali ada ajaaa godaannya... entah sugesti atau benar adanya, hehehe... rasanya campur aduk. mellow, sensitif, ga mood, dan entah rasa apalagi ini namanya *sedikit lebai, maaf* obat  mujarab adalah buka youtube, ketik kata "Ar-Rahman" dengerin sambil ngerjain kerjaan *karena posisi lagi di kantor*, dan selalu bikin merinding saat kata-kata itu diucap berulang-ulang dalam ayat ini, selama 31x... "Lihatlah ke bawah untuk urusan duniawi, lihatlah ke atas untuk urusan surgawi..." Fa biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban "Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?" Purbalingga, 16 Desember 2015 _nyoet'z