Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

masih di topik yang sama

kayaknya bukan cuma kali ini aku membahas soal single (tipe blogger yang ga konsisten, ngeblog sekenanya aja, ga berkonsep, ga disipllin, hahaha) sekedar intermezzo, nulis buat aku itu salah satu terapi penghilang stress yang cukup ampuh... balik lagi ke topik, single ladies... menjadi minoritas itu minta ampun cobaannya *garuk-garuk kepala yang ga gatel* disaat sekeliling kita sudah menyandang status double, triple bahkan kuartet, kaum minoritas masih bertahan dengan status singlenya... sayangnya status disini beda dengan sekolah swasta yang bisa "DISAMAKAN" akreditasinya, hahaha menjadi minoritas di topik saya ini harus tebel telinga, tebel ati, tebel mata, tebel lidah, tebel dompetnya *ini mah di-aamiinin banget, xoxo* jangan terlalu dimasukkan ke hati omongan dan pertanyaan orang-orang harus semakin kebal saat ada pertanyaan "kapan nyusul?", "calonnya orang mana?", blaa blaa blaa blaa... harus semakin banyak semeleh *a.k.a su

menjadi acuh (sulitkah?)

menghiraukan perkataan orang... lagi lagi mudah diucapkan tetapi sulit dilaksanakan... disini konteksnya perkataan negatif yang membuat kita over thniking... yang memmberikan kita hidup itu Allah... yang memberi makan itu Allah... yang menentukan nasib kita itu Allah... orang-orang di luar sana hanya penonton yang dengan setia mengomentari tanpa diminta... tidak semua hal harus kita konfirmasi kebenarannya... tidak harus semua orang tahu apa yang kita jalani, apa yang terjadi dengan hidup kita... cukup orang terdekat kita yang mengetahui setiap detail kehidupan kita... mari belajar sedikit cuek dengan perkataan orang... selama masih di jalan Allah, kita abaikan suara sumbang di luar sana... Purbalingga,  22nd October, 2015 _nyoet'z

dulu...

dulu... saat ada nama dia di notifikasi hp, rasanya biasa saja... dulu... saat ada post dari dia di timeline social media, rasanya biasa saja.. dulu... dengan ringannya tiba2 mssg dia bercerita ttg apapun tanpa ada rasa canggung... dulu... jarang sekali memperhatikan kegiatan dia di recent updates... dulu, itu dulu... kalau sekarang???                       Purbalingga, 20 Oktober 2015                                                             _nyoet'z *dearest mr.giraffe

Ketika saya (baru) tersadar…

Dulu setiap ada masalah langsung curhat ke temen (waktu itu) rasanya seakan-akan masalah selesai setelah kita curhat Seiring bertambahnya usia, semakin bertambah pengetahuan (read : pengalaman) tentang kehidupan, agama Dan karena itu saat ini (sedang proses) untuk mengurangi curhat dengan manusia dan lebih memilih curhat dengan-Nya Sekarang ini sifat overthinking saya semakin menjadi… Saat ada masalah, pengennya langsung cerita ke orangtua atau teman Tapi hati kecil selalu mencegah dan (benar-benar) menganalisa untung ruginya kalau saya menceritakan masalah saya Saya semakin menyadari pula kalau menceritakan masalah kita kepada manusia sebenarnya kurang efektif Terkadang bukannya membantu menyelesaikan masalah, tetapi malah menjadi pemantik emosi kita Terkesan egois memang, padahal kita hidup sebagai makhluk sosial Utamanya, saat kita dilanda masalah adalah cerita semuanya kepada Sang Pencipta Keluarkan semua unek-unek kita… Berusaha seminimal mungkin tid

Seberapa dekat???

Purbalingga, 13 Oktober 2015 Seberapa dekat aku dengan Allah? (Malu sekali menjawabnya) Selama ini hanya sebatas kedekatan ibadah rutin… Yang lebih mendekat hanya saat sedang dilanda masalah Memenuhi syariatnya dalam berpakaian saja belum total Masih sayang membuang kerudung berbahan tipis Pakaian masih berkiblat mode yang jauh dari kesederhanaan Melaksanakan perintah Allah saja masih setengah-setengah Tapi menuntut semua doanya diijabah Melaksanakan ibadah sunah saja malas-malasan Jangan salahkan Allah kalau doa-doaku diletakkan diurutan akhir Allah… Maaf… dan mohon... Selalu dekatkan hamba dengan jalan-Mu... _nyoet'z