Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

saat iman lagi ga oke (lagi, lagi, lagi)

Karena kita membandingkan diri kita dengan oranglain (atau nasib org beriman dg nasib org tidak beriman) sama-sama menggunakan dunia. Padahal Allah tidak banyak berjanjii urusan dunia pada org beriman. Bandingkanlah orang beriman itu dengan akhirat, org tidak beriman dg dunia. Dia dapat apa di  dunia, kita dapat apa di akhirat. Itu baru imbang perbandingannya. Kalau kita ngebandingin dia dapat apa di dunia, kita dapat apa di dunia, ga matematis menurut islam, ga logis menurut iman. Baru logis kalau membandingkan , misal dia riba di dunia dapat ap di dunia, kita ga riba, kita dapat apa di akhirat. Dia memulai usaha dengan riba, dia bisa mendapatkan aset sekian, saya memulai dengan cara yang lebih syari, kenapa asetnya tidak sebanyak dia? Kalau pertanyaannya salah, tidak akan ada jawabannya. “Saya sudah hijrah kok masih susah hidup saya?” Karena itu ngehitungnya pakai matematika dunia. Pakailah kacamata rabbani, cara pandang Allah. “Wama indallahi khair” apa ya