Sami'na Wa Atho'na (we hear and we obey - Al Baqarah 285) |
Bukan
sedang menggurui, bukan sok alim atau sebagainya...
Lebih tepatnya berbagi cerita, berbagi pengalaman, barangkali ada kesamaan atau
mungkin bisa menjadi inspirasi (alhamdullillah banget kalo ini mah :’) )
Aku
masih jauhhhhhhhhhhhhhhh banget dari kata “wanita sholehah”.
Awal
berjilbab juga karena nazar. Alhamdulillah perlahan-lahan niat sudah dirubah.
Aku
pikir setelah berjilbab ya udah stop selesai metamorfosisku.
Dulu
kalo liat akhwat pake jilbab besar, di pikiranku "dia jilbabnya besar,
saya harus menghormati" ga kepikiran sama sekali untuk mencoba
berpenampilan seperti itu.
dari
akhir 2012 alhamdulillah sudah mempensiunkan celana jeans, ini juga karena
seseorang ga suka liat aku pake celana ketat *thank you so much, you* tapi
kerudung masih disampirin ke pundak :(
Setelah
lulus kuliah, entah kapan tepatnya, mulai ada rasa risih saat berkerudung tidak
menutup dada.
Alhamdulillah
lebih sering make rok, celana juga celana kain yang gombrang.
Tapi
masih belum ada keinginan untuk belajar agama lebih baik lagi.
Lagi-lagi
lupa kapan tepatnya upgrade cara berpakaian, hehehe...
Perubahaan
besar sekitar akhir tahun 2015.
Saat
bertemu dengan sahabat yang satu visi misi, diskusi tentang banyak hal, dan
berkomitmen untuk berubah menjadi lebih baik dan saling mengingatkan saat ada
yang melenceng.
Saat
ini, aku berada di tahap malu kalau keluar tanpa kaos kaki.
Soal
pakaian masih jauh bangettt dari kata syari, walaupun sehari-hari jarang
bercelana (celana kain) ke kantor masih pakai celana, warna-warna baju masih
bold/gonjreng, masih ada rok yang nerawang.
Keimanan
itu proses, pelan-pelan tetapi juga progres...
Saat
kita sudah berkomitmen berubah untuk menjadi lebih baik, yakin 100% akan selalu
merasa ingin menjadi lebih baik lagi, lebih banyak lagi yang harus dirubah.
Godaan
dan rintangan itu pasti ada, disitulah tantangannya.
Untuk
mendapatkan sesuatu yang indah, butuh perjuangan kan?!
“Seseorang itu berada pada agama teman karibnya, maka hendaklah salah seorang di antara kalian melihat siapakah yang dia jadikan teman karibnya.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ahmad)
Bismillahirohmanirohim...
Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT, semakin istiqamah mendekat kepada-Nya, menjadi makhluk yang setiap harinya menjadi lebih baik lagi...
"Dunia di tangan, akhirat di hati"
*mohon koreksi apabila ada perkataan yang kurang tepat*
Purbalingga, 22 Januari 2016
_nyoet'z
Komentar
Posting Komentar