Semoga kamu tau kenapa aku lebih suka menenggelamkan apa
yang aku rasa, kemudian aku layangkan setinggi-tingginya lewat doa. Hingga tak
seorang pun tau apa yang aku rasa, selain Sang Pemberi Rasa.
Menyulitkan memang harus menahan apa yang sangat ingin kita
keluarkan. Sakit memang harus membungkam apa yang seharusnya disampaikan.
Tapi mau bagaimana lagi, sungguh aku sangat takut jadi
ceroboh.
Dengan mudah mengungkapkan apa yang aku rasa, kemudian kamu,
dia, dan mereka mengetahuinya.
Sedangkan untuk mengganti siang dan malam, mematikan dan
menghidupkan seisi dunia, memisahkan dan mempertemukan siapa saja Allah sangat
mudah melakukannya, apalagi sekedar mengubah rasa yang Dia titipkan.
Khawatir hari ini aku berbunga melihatmu, namun esok aku
sudah tak ingin mendengar namamu.
@ayumdaigo
15 Sweetember 2016
_nyoet'z
Komentar
Posting Komentar